Jumat, 13 September 2013

Ternyata bangsa jepang masih menjajah indonesia



JKT48 adalah bentuk penjajahan jepang sekarang kepada indonesia melalui hiburan dan entertainment

Seharusnya kita sebagai bangsa indonesia marah kepada orang2 jepang yg seenaknya memeras keringat anak2 indonesia dan hanya dibayar cuman setara UMR

Belum lagi para penggemarnya yg diperas bak sapi perah oleh bangsa jepang, mereka menghabiskan uang jutaan rupiah hanya untuk membeli potopek dan handshake dari idolanya, kesian orang tua mereka yg nyari duit banting tulang, eh anaknya ngabis2in duit buat nonton theater jkt 48 yg duitnya sebagian besar masuk ke kantong bangsa jepang

Lihat dinegaranya sendiri, mereka tidak menghargai dan menghormati perempuan dengan ketenaran bak artis papan atas untuk menjadi jav idol yg kita tau adalah artis porno.

Perempuan diekploitasi oleh kaum pria di jepang dari mereka masih berada di bangku sekolah dengan budaya2 yg menyimpang yg hanya merugikan kaum wanita.

Dengan sebangsanya saja mereka tega melakukan itu semua, apalagi dengan bangsa lain.

Kita masih ingat betapa pedihnya penjajahan jepang waktu jaman romusha.

Dan itu terulang kembali dengan cara halus melalui jalan hiburan dan entertainment, para member dipaksa kerja rodi dengan di iming2i ketenaran yg akan mereka dapatkan. Mereka rela kehilangan waktu belajar dan bermain hanya untuk menggapai ketenaran.

Wanita indonesia dipaksa kerja rodi dengan bayaran yg tidak setimpal, dan laki2 indonesia diperas ekonominya oleh bangsa yg memiliki tingkat kecerdasan diatas rata2 tapi berhati bak hewan.

Sedangkan mereka (bangsa jepang) sendiri santai menikmati hasil yg bukan dari keringatnya.

Bubarkan JKT 48 sekarang juga, dan kembalikan mereka kepada kehidupan normalnya sebagai remaja yg berpendidikan dan haus akan prestasi.


#Informasi

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright ©2013 Krisna A.P. All Rights Reserved.. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Followers